Gmm beautiful bossa download
C4 Pedro feat. Sukuward Cadenza feat. Fem Fel Cadenza feat. Ellie Goulding Calvin Harris feat. John Newman Calvin Harris feat. Rihanna Calvin Harris feat. Quavo Camila Cabello feat. Nateur Captain Cuts feat. Maluma Carlos Vives feat.
Maribelle Carmada feat. Kesi Carnage Carnage feat. Migos Carnage feat. DeJ Loaf Casey Veggies feat. Dom Kennedy Casey Veggies feat. Rome Fortune Casper Casper feat. Charlie Wilson Charlie Wilson feat. Ruma Chebaleba feat. Cheryl Cheryl Lynn Chesare feat. Cal Scruby Chris Brown feat. Keith Sweat Chris Brown feat. Solo Lucci Chris Brown feat.
Tank, R. Cassadee Pope Chris Young feat. Justin Timberlake Ciara feat. Ciara feat. Kelela Clams Casino feat.
Lil B Clams Casino feat. Samuel T. Herring Clams Casino feat. Cornelio Reyna Jr. Kucka Cosmo's Midnight feat. Danny Shah Crawn feat. Reedoo Culcha Candela feat. Imman D.
Rogers D. A feat. ProfJam D. Daley Dalibor Dadoff feat. Giaime Danti feat. Loubet Davi e Fernando Davi e Fernando feat. Cosmo Demonology HiFi feat. Brinquedo Dennis DJ feat. Filipe Escandurras Dennis DJ feat. Mc Davi Dennis DJ feat. Mc Kevinho Dennis DJ feat. Erin McCarley Deorro feat. Tommy Torres Diana Fuentes feat. Nelly Digital Farm Animals feat. Snappy Jit Dillon Francis feat. David Guetta feat.
Dream Team DJ Cassidy feat. Dindy DJ Fresh vs Diplo feat. Drake DJ Khaled feat. Ernie Fresh DJ Shadow feat. Nas DJ Shadow feat. Nils Frahm DJ Shadow feat. Alban Dr. Bellido feat. Dama Dr. Dog Dr. Dre Dr. Hans Bloemendal Dr. Seuss Dr. Fuu Dr. Jitkamol Project Dr. Di Ferrero DUX feat. Dvine Brothers feat. Governors Elk Road feat. Natalie Foster Elk Road feat. Oly Elk Road feat. Big Freedia Elliphant feat. Skrillex Elliphant feat. Biz Markie Empire Cast feat. Ezri Walker Empire Cast feat.
Jussie Smollett Empire Cast feat. Jussie Smollett and Yazz Empire Cast feat. Serayah Empire Cast feat. Serayah and Romeo Miller Empire Cast feat.
Serayah and Yazz Empire Cast feat. Sierra McClain Empire Cast feat. Terrell Carter Empire Cast feat. Yazz Empire Cast feat. Yazz and Serayah Empire Cast feat. Sean Paul Enrique Iglesias feat. Poo Bear Eva Shaw feat. Eva Shaw feat. Bronx Style Bob Everlast feat. Casual and Sadat X Everlast feat. Katelyn Tarver Farisha Farruko Farruko feat.
Sabrina Signs Farveblind feat. Khaya N9 Farveblind feat. Gucci Mane Fifth Harmony feat. Kid Ink Fifth Harmony feat. Buster Moe filous feat. James Hersey filous feat. Rachel K Collier Finess feat. Emily Bonabon Frank Pierce feat. Swae Lee French Montana feat. Jeezy French Montana feat. Kodak Black French Montana feat. Miguel French Montana feat. Pharrell French Montana feat.
Amanda Wilson FTampa feat. Chris Brown Future feat. Kendrick Lamar Future feat. Nicki Minaj Future feat. Dakari G-Eazy feat. Dana G-Eazy feat. Danny Seth G-Eazy feat. Devon Baldwin G-Eazy feat. Jadakiss G-Eazy feat. Jeremih G-Eazy feat. Marc E.
Bassy G-Eazy feat. Rexx Life Raj G-Eazy feat. Snoop Dogg G-Eazy feat. Marc Anthony Gentleman Genuine Genuine feat. CeeLo Green Gipp feat. Paak GoldLink feat. April George GoldLink feat. Ciscero Goldlink feat. Lisa Kekaula GotSome feat. Lukas Meijer Gromee feat. Grover Washington, Jr. Ha Yeon Haamu feat. Haloo Helsinki! Raphaella Henrik B feat. Jo-Z Hodgy Hodgy feat. Busta Rhymes Hodgy feat. Guru House Of Pain feat. Arie India. Elf Kid Izzy Bizu feat.
COLE J. Counter J. Souther J. Johnson J. Santos J. Vydamo jackLNDN feat. Farruko Jacob Sartorius Jacob Sartorius feat. Kid Ink Jamie Foxx feat. Fuego Jay Sean Jay Sean feat. Kendrick Lamar Jidenna feat. Chance the Rapper John Legend feat. Rick Ross John Legend feat.
Aninia Jon Hopkins Jon Hopkins feat. M -NO. Nathalie Saba Joshua Jin feat. K Camp Juicy J feat. Kanye West Juicy J feat. Offset of Migos Juicy J feat. Wiz Khalifa and R. Keko Salata Juno feat. Timbaland Justin Young K. Michelle K. Oh, mungkin aku kurang ngeappreciate penyanyinya. Vocalnya lagu itu adalah Shion Lee, yang somehow juga jadi VTuber wkwk Kirara banyak collab sama musisi lain, tapi Kirara x Shion entah kenapa paling live-saving.
Silakan dengerin lagunya sendiri tanpa aku bicara banyak :p. Beberapa lagunya Kirara yang aku suka juga adalah Chrono obviously , Space Traveller somehow ini lagu juga naikin social credits , dan Journey. Masih banyak lagi yang aku suka, tapi silakan discover sendiri wkwk dia juga banyak remix Jojo :V. Well, bukan berarti Kirara Magic lebih jelek, tapi ya… introducing! Album favoritku dari Mitsukiyo, Yume-Bako. Hmm aku harus jelasin darimana ya.
Isi album ini ada 24 lagu, yang masing-masing ngerepresentasiin 24 jam dalam 1 hari. Album ini dibuat supaya pendengarnya kayak… bisa ngerasain 24 jam dari siapapun yang dia pingin deskripsiin. Albumnya terlalu jenius, aku speechless… Otakku simply shutdown dan tenggelam dalam lagu.
Albumnya terlalu bagus sampe aku beli di BandCamp dan download lossless nya. Gimana ya, rasanya feeling yang pingin disampaikan sama Mitsukiyo itu bukan basic feeling gitu, kayak Happy Birthday yang obviously happy, atau Kakero yang surprisingly struggling. Complex feeling yang aku maksud itu kayak, oddly specific. Buat kalian yang penasaran, silakan coba dengerin sesuai urutan albumnya, which is dari jam 1 pagi sampe jam 12 malam.
Kalo sudah, coba breakdown pelan-pelan yang kalian rasa paling menarik. Personally, yang aku paling suka itu jam 1, 2, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 17, 18, 20, dan Fun fact, jam 13 sama 17 lagunya sama, Cuma beda resolusi akhir lagunya, which completely change the meaning of the song.
Jam sisanya aku juga suka, tapi ya namanya favorit kan harus milih wkwk. Another fun fact, Mitsukiyo juga hobi kopi, sama kayak aku. Album lain, Green Letter, juga bagus banget dan disarankan dengerin dari awal sampe akhir secara terurut dulu. I guess semua albumnya Mitsukiyo intended buat didengerin secara terurut, which is insane.
Nah, sedikit cerita lucu. Pas aku masih dengerin lagunya Mitsukiyo, YouTube kan suka rekomenin random stuff. Ini di jaman Blue Archive global belum rilis. Pas aku dengerin… bentar kok familiar ya. Pas yang globalnya rilis, aku dikit nonton beberapa clip. Oh wow, lagunya insane semua wkwk rasanya kayak completely different experience dari main game biasa.
Sayangnya aku gak main Blue Archive :p tapi kalo aku main, kalian tau aku kenapa main wkwk definitely bukan alasan kenapa mayoritas orang main wkwk cough cough. Jarang main osu and friends. Jarang ke arcade main SDVX, krn pandemi. Tapi kalo aku disuruh milih, rhythm game favoritku adalah Nostalgia.
Di awal , aku beneran pingin jadi pemain Nostalgia terbaik di Indonesia. Sayangnya impian ini hancur dengan 2 hal. Pertama, mesinnya di Jakarta Cuma ada 1, dan arcade nya di awal tahun lagi renov. Setelah kerja, jarang juga ke arcade. Tapi sesekali sempet ke arcade, aku pasti main Nostalgia wkwk. Lagu favorit dari Nostalgia itu hmm… mungkin Nalca, buatannya Onoken.
Ada 1 lagu lagi yang aku gak tau judulnya, karena bahasa Jepang wkwk banyak lagu bagus sih, yang aku gak bisa bahas semua karena orang susah buat relate. Jarang ada yang main Nostalgia sih. Honestly… aku cape nulis blog ini. In a nutshell, sejak pindah kos, aku jadi bisa masak. Dari dulu aku pingin banget masak, dan sekarang aku bisa masak. Selain masak, bahan makanannya juga banyak upgrade. Contoh yang paling banyak keupgrade adalah keju wkwk sekarang di kulkasku ada banyak banget keju artisanal.
Keju favoritku itu Parmigiano Reggiano, cukup standar. Kalo keju lokal favoritku mungkin Anagata dari Moon River Dairy, biasa aku blowtorch aja terus makan aja langsung. Chevre punyanya Rosalie Cheese juga enak dan cocok sama pesto, meskipun gak authentic. Makanan favoritku dari yang aku masak, probably Pesto Pasta. Pesto sauce nya either beli di Little Maria atau bikin sendiri homemade.
Kebetulan direkomenin temen ada 1 penjual basil yang fresh banget. Kejunya tinggal pake Parmigiano Reggiano. Cari olive oil yang bagus. Pine nuts nya ganti kacang yang lebih murah kayak Cashew. Done, udah jauh lebih enak dari mayoritas pesto di Jakarta. Selama bahannya bagus, rasanya pasti enak. Ada beberapa member Jollybee yang sempet aku masakin. Pertama, Japanese sama Italian itu biasanya fokus ke kualitas bahan daripada teknik aneh2 atau spam bumbu aneh2.
Jadi, aku simply beli bahan yang bagus, dan low effort masak, boom! I mean, aku gak ada banyak waktu buat masak alat masak juga super terbatas. Oven jelas gak ada, listrik kos juga gak mungkin kuat. Ya udah, seadanya aja dan harus improvise.
Aku juga suka nge-fusion makanan, kayak Chinese-Italian itu enak banget. Aku gak tau motivasi nyampurin 2 bahan itu apa, but damn! Dari aku masak, aku juga tau restoran yang scam dan yang legit dari segi harga dan kualitas makanannya. Mungkin masih banyak restoran yang aku gak cantumin, karena aku suka kuliner dan aku juga gak inget semuanya, apalagi nyoba semuanya.
Sebenernya ada banyak yang mau aku ceritain dari masak-masak, tapi males wkwk ada fotonya, tapi males nyari yang bagus juga, krn mayoritas aku gak peduli platting. Banyak life hacks yang aku temui juga, tapi ya mungkin yang bisa relate Cuma orang yang masak. Ya sudah wkwk. A: Masih, dan makin sering. A: Slay the Spire. A: Jarang sih actually, tapi aku ngikutin Boruto. Anime seasonal gak pernah ikutin, tapi belom lama lagi nonton ulang Alicization biar bisa nonton S2-nya. To Aru series juga masih favorit dan pingin banget lanjut nonton, tapi terlalu overwhelming dan ntar nggak fokus kerja.
Masih dikit related, pingin banget baca manga Magi, tapi gak sempet. Terakhir banget baca manga itu Kimetsu no Yaiba, which was disappointing. Well, technically Boruto sih… tapi itu bulanan, bukan yang binging baca 1 seri full. Oh, sebelum baca Kimetsu no Yaiba, aku baca Gakkou Gurashi. A: Oh, aku sering banget dapet pertanyaan ini. Ngapain malu? Selama aku masih ngajar dengan baik, terus belajar buat ningkatin ilmu, ngejalanin tugasku, apa yang bikin malu dari nonton anime?
Personally, aku mending kerja beres dan nonton anime, daripada merasa malu nonton anime tapi kerjanya nggak beres. A: Saat ini nggak. Alesannya simpel. Aku masih fokus sama CP dan Jollybee. Bukan berarti aku nolak kalo disuruh riset.
Aku masih ngikutin AI yang state-of-the-art dan beberapa recent research topics, dan bisa-bisa aja riset, tapi itu bukan prioritas utamaku. Aku masih sering sharing tentang AI dan riset ke member JB, in case itu memang passion mereka. Karena sering banget orang taunya habis kuliah itu industri, tanpa mereka tau bahwa kerja itu nggak harus di industri.
Kalo Streamer favorit masih Joshimuz, meski jarang nonton karena timingnya susah. Oh, plus Chris dari Abroad in Japan, masih temen deket sama 3 tadi juga. A: Ya. In fact, aku ikutan nonton livestream nya CTWC Spoiler alert, champion CTWC masih hypertapper. A: Pingin sih. Tahun ini, aku agak malu dan gak guna karena skill ku masih kaku banget gara-gara banyak kerjaan lain. I mean, aku masih contribute di banyak hal, tapi aku masih nyesel harusnya bisa do more…. Saat ini aku lagi berusaha balikin skill CP ku, karena ya kalo muridku mau medal WF, gak mungkin coach nya gini doang.
Masih proses sih, somehow nge CF minggu lalu ikutan global round, ratingnya naik despite udah gak koding berapa lama.
Semoga tahun depan aku masih dipake. Dan jika iya, aku pingin kontribute lebih lagi biar gak malu-maluin. A: , Ching Cheng Hanji. A: Aku sebelumnya gak pernah denger Gurenge, openingnya Kimetsu no Yaiba. Besoknya, pas makan di restoran, restorannya nyetel Gurenge yang asli, by Lisa. Jelek juga, Rick Astley jauh lebih bagus. A: Nggak, nggak ada waktu. Kebanyakan hobi, ntar gak ada yang berhasil. Aku masih lebih pingin balik ke piano daripada ngegambar.
A: Ada 3. Terus MC nya nanya ke juara 1 nya, kok bisa hebat banget programmingnya, tips nya apa ya? Mereka jawab, sering-sering nge-gym. Sepertinya setelah ini, akan break cukup lama dari nulis apapun. Di post kali ini, aku cuma mau cerita-cerita tentang kehidupan ku di S2 dari segi casual, sehari-hari nya.
Ada banyak hal menarik yang akhirnya jadi rutinitas ku sehari-hari di S2 sambil menemani riset, dan aku pilih 6 topik yang paling menarik. Oh iya, yang aku mention ini hobi yang baru muncul saat aku S2. Jadi hal kayak musik, main piano, dan sejenisnya, aku nggak tulis di sini karena itu udah dari lama. Mungkin kalo kalian kenal aku dari SMA, kalian tau kalo aku main Osu!. Gila kan New Year Resolution nya tentang main game?
Intinya sih supaya ada aktivitas di luar, bukan Cuma di dalam kamar terus. Sayangnya, mesin nya Cuma ada 1 di Jakarta, dan arcade nya beberapa bulan terakhir lagi renovasi. Terus ditambah dengan Corona-chan, aku udah berapa bulan nggak main Nostalgia.
I think I was at top 5 Nostalgia Player in Indonesia. Bukan karena aku jago, tapi karena pemain nya dikit lol. Lagian, apa yang dijelasin juga? Nah, itu semua hanya algoritma, hanya model. Kita butuh training model itu supaya hasil nya bagus makanya namanya Machine Learning. Tapi training ini butuh waktu, dan butuh resource cukup besar. Luckily aku nggak big data, jadi masih reasonable untuk train AI di laptop ku. Aku kasih contoh real aja deh, worst case di riset ku kemarin.
Jadi ada Neural Network namanya Autoencoder. Punya ku sih Cuma 1D Autoencoder, yang input nya ada 24 node. Nah, sekali train untuk 1 dataset itu 30 detik, udh pake GPU Computing. Gak masalah kan? Nah… algo nya itu butuh 54 Autoencoder lol. Jadi sekali training untuk 1 dataset, total nya 2 jam. Ada 1 masalah lagi. Again, aku di sini bukan jelasin AI atau Machine Learning itu gimana, cari sendiri tutorial nya. Tapi intinya gini. Bayangin setelah 2 jam, ternyata akurasi nya jelek.
Cari tahu kenapa, ubah parameter nya, train ulang. Jadi nambah 2 jam lagi kan?! Nah, supaya kita gak nunggu 2 jam baru dapet hasilnya, kita bisa pake namanya Validation Dataset. Basically, kita bisa monitor sekarang ini progress training nya gimana. Gugling sendiri sana, aku males jelasin di blog ini.
Sekarang jadi muncul 1 masalah lagi. Lah aku harus stay 24 jam ngeliatin training nya gimana? Nggak kan? Biasa training aku tinggal tidur, kluar makan. Tapi kalo nggak ada acara lagi, dan aku butuh train 2 jam ini dan aku gabut, aku harus ngapain dong? Gak bisa do something di laptop krn lagi dipake banyak buat training.
Kadang ya aku tinggal ngajar, aku tinggal kuliah, aku tinggal ke Coffee Shop sambil mikir buat nulis paper, aku tinggal baca paper. Mungkin kalian mikir, lah kok enak banget main terus! Iya sih wkwk aku nggak pernah bilang aku udah do my best di dunia riset saat aku masih S2. In fact, ada momen dimana aku mental breakdown dan bener-bener mau quit dari S2 dan dunia riset. Sayangnya, dengan sistem nya Mastertrack, kalo aku keluar S2, maka ijazah S1 ku juga gak kluar.
I can just go, put my headphone in front of these arcade machines, and forget everything. Pastinya, laptop ku masih training AI nya wkwk jadi not really that unproductive. Lalu, enaknya lagi, arcade tuh sepi kalo weekday jam 10 pagi, for obvious reason. Mungkin kalian mikir lagi, lah weekday main ke arcade? Nganggur banget! Ya simpel aja sih, apa yang menghalangi aku untuk lanjut riset di weekend? Jadi sepanjang S2 ku, aku bener-bener lupa hari.
Bagiku, weekday dan weekend itu semua nya hari kerja dan hari main at the same time. Nah, enak nya bisa main di weekday itu, sepi banget, jadi gak perlu ngantri. Aku gak perlu main di Weekend, dimana semua orang juga main di Weekend.
At the end, aku menghemat waktu dari gak perlu ngantri, jadi cukup efisien juga wkwk jangan lupa training AI uhuk uhuk, ini bukan alesan doang kok uhuk uhuk. Trend nya minuman cafe di Indonesia tuh, es, manis, susu, dan sejenisnya. Welcome to the world of Specialty Coffee! Aku bahkan gak tau harus mulai dari mana… panjang banget kalo harus jelasin tentang Specialty Coffee.
Intinya gini. Aku bukan bilang kopi susu itu gak enak ya. Yang aku tekankan adalah ke biji nya itu sendiri. Biji ini dari mana? Proses produksi nya gimana? Rasa nya gimana? Enaknya dibikin gimana?
Something like that. Akhirnya mostly kalo aku minum Specialty Coffee, akhirnya gak pake tambahan apa-apa. Cuma biji, dan air. Again, aku nggak nge diss kopi susu atau kopi yang dikasih gula. Daripada ke minuman nya, aku lebih bilang ke ide nya minum kopi ini. Aku langsung kasih contoh aja. Masing-masing punya profil rasa yang berbeda-beda. Yes, biji doang itu rasa nya beda semua. Ada 2 miskonsepsi sih. Yang pertama, biji kopi ada 2 jenis yang common: Robusta dan Arabica.
Aku bilang yang common ya, aku tau jenis nya bukan cuma 2. Robusta singkatnya lebih pahit, rasanya lebih kayak burnt rubber, kafein lebih tinggi.
Kalo Arabica lebih manis, kadang ada yang fruity juga, dan kafein lebih rendah. Wait… manis? Ya, manis. Tanpa gula nih. Pas aku bilang aku minum Black Coffee, aku sebenernya minum something yang manis-manis. Loh tapi kok di Starbuck gitu pahit parah? Again, ini bukan tutorial tentang kopi, jadi jelasin nya bakal singkat. Biji kopi dari mentah kan di sangrai. Nah, ada level roasting nya, dari light sampe dark.
Yang ada di Starbucks itu dark roast, dan pait yang kalian rasain itu dari gosong, smoky. Meanwhile kalo light atau medium, profil rasa kopi nya masih lebih menonjol. Kalo kalian tanya kenapa Starbucks pilih dark roast, salah satu alesannya supaya konsisten di semua negara. Toh nantinya juga akan ditumpukin dengan berbagai macam topping, rasa kopi nya udah gak terlalu kelihatan.
Nah mungkin kalian pecinta kopi pahit juga bilang, ah Arabica itu Cuma buat orang lemah! Orang kuat minum nya kopi pahit! Aku pernah beli Robusta fresh, yang aku grind sendiri, dan aku manual brew.
Pahit nya tu beda dengan pahit gosong. Yang aku gak mau adalah instant coffee, apapun itu, manis atau pahit. Oke, back to my beans that I currently have. Minang Solok ini seger banget, citrusy. Rwanda Manyana ini agak aneh, manis and almost savoury. Terakhir, Papua Dogiyai favoritku dari 4 yang aku beli. Manis, pahit dark chocolaty , dan ber-body. Apa itu body? Aku sendiri juga gak tau, tapi aku biasa refer ke kadar minyak nya.
Buat apa minum minyak? Karena minyak itu nempel di mulut, jadi hubungan nya lebih ke aftertaste. Selain itu, minyak kan juga lebih kentel dari air, jadi tekstur nya juga beda. Nah, sekarang ini alat yang aku pake buat brew sehari-hari adalah Aeropress. Best dah, I love Aeropress. Aku gak mau jelasin detail nya karena kompleks banget. Basically, Aeropress itu salah satu brewing tool yang paling versatile.
Tapi karena versatility ini, jadi gampang modif, dan muncul banyak teknik. Aku tulis resep ku sendiri aja, tapi ini jadinya Cuma orang yang ngerti kopi yang bisa baca :p resep ini gabungan dari beberapa resep. Not necessarily the best method, tapi yang paling sering aku pake. Ratio nya , biasa aku pake 15 gr, jadi output nya gr. Oh iya, ini inverted method ya. Lalu timeline nya gini:. Trakhir, sampe , flip Aeropress nya, dan press pelan-pelan.
Like, very gently. Nah, aku gak tau apakah ini optimal apa nggak? Masalahnya, grinder ku cuma grinder murahan Porlex, jadi banyak partikel yang gak konsisten. Buat kalian yang gak tau kopi, mungkin aku keliatan kayak orang gila atau apa. Apapun yang aku tulis di sini itu not even close to the surface of Specialty Coffee. Ini bahkan belom Coffee Nah, cukup dengan penjelasan tentang kopi, back to my S2 life. Tiap hari kalo aku ke Cafe, aku selalu cari Manual Brew atau Espresso. Next nya, aku minum di Kopimen, sebrang Syahdan, sampe sekarang makin berjaya.
Setelah beberapa bulan dia buka, dia jual ke pemilik lain dengan nama yang sama, Malacca. Sejak ganti pemilik, everything went downhill sampe tutup. Aku mulai beli grinder ku, beli Aeropress, belajar Specialty Coffee , etc. Sejak Malacca tutup, sulit cari Espresso yang bagus di daerah Binus. Sisanya sih meh, aku udah sering keliling dan cukup kecewa. Seperti pekerjaan pada umumnya, Barista nya butuh passion juga sih untuk keep learning and producing better and better coffee.
Ini yang langka. Nah, budaya minum kopi di Indonesia tuh malem sambil nongkrong, bukan pagi buat fast pace gitu. Sempet direkomen temen pecinta kopi juga kalo Point Cafe itu Espresso nya bagus, tapi skeptical gitu. Ternyata beneran bagus lol. Nah, di Coffee Shop ini aku gak suka nongkrong.
Tau gak sih, pada saat kita nongkrong di Coffee Shop dan restoran apapun , secara gak langsung kita ngurangi pemasukan mereka, karena ngurangi tempat duduk yang itu potentially bisa untuk pelanggan baru. Ini hal kedua yang aku gak suka sama orang Indo. Oh ke Coffee Shop ya buat Wi-Fi nya kan. Aku nggak tau apakah kalian nggak pernah tau apa nggak, kayaknya butuh Ph. Tau gak sih kalo Coffee Shop itu aslinya Shop yang jualan Coffee? Gila kan, gak pernah kepikiran kan? Selama ini kalian mikirnya buat tempat ngobrol dan Wi-Fi gratis kan?
Di Coffee Shop ini aku biasa pake buat cari inspirasi, buat nulis paper, atau buat aransemen piano cover ku. Inspirasi buat nulis paper? Emangnya kayak nulis novel? Hmm aku gak tau apakah ini Cuma aku atau gimana, tapi aku selalu mikir lama dulu sebelum nulis paper.
Hanya mikir, gimana caranya aku mau nulis supaya flow penjelasan nya itu bagus? Is it weird that I always do this? Oke, cukup tentang kopi. Masih ada Specialty Tea, tapi ini post udah panjang banget dan aku baru jelasin kopi… aku singkat aja buat kalian yang tau Specialty Tea. Buat bunga-bungaan, aku rekomen Osmanthus. Terus iseng coba beli karena fans berat Alice, terus shock betapa enak nya Osmanthus. Untuk Specialty Tea dalam S2, role nya agak beda.
Aku lebih sering nge teh malem-malem. I know that some tea is more appropriate for morning kayak English Breakfast, atau malem kayak Chamomile. Menurutku, minum teh ya kalo… mau minum teh. Who cares?! Nah alesannya kenapa aku selalu minum teh itu malem, karena pagi-sore nya ada kopi… Pastinya aku nggak mau aftertaste nya konflik di mulut wkwk.
Daripada aku dibilang addicted, aku lebih suka dibilang passion, karena nyata nya emang aku bukan addicted to caffeine. Tapi biasa lah… miskonsepsi lagi wkwk. Biasanya sih aku dengerin nya Cafe Music, kayak Bossa Nova gitu. Karena instrumental, tapi nggak bikin ngantuk. Jadi bisa fokus kerja, tapi juga rileks, and at the same time aku bukan fokus ke lagu yang aku dengerin. Make sense? Nah, ada 1 masalah sih. Kalo lagi nulis paper lembur, Cafe Music pun jadi bikin ngantuk. Mau gak mau, harus keluarin senjata rahasia… Meme Music!
Nah, aku kasih beberapa rekomendasi aja, semua ada di YouTube kok. Aku males kasih hyperlink juga, sana cari sendiri di YouTube. Trust me, this one is golden, better than the original.
Kalian bisa tonton di channel nya Cyranek. Sumpah, ini mahakarya sih. So many emotions in a single remix… Must watch! Sisanya banyak meme yang seasonal, dan udah dead. Sisanya lagi juga meme yang abadi, misalkan Rick Roll atau Megalovania.
Nah, terus aku ketiduran, dan sepanjang malem laptop ku non-stop main lagu itu. Waktu aku bangun, ternyata aku kesiangan parah dan kelas nya udah mulai.
Aku langsung mandi cepet, terus tutup laptop tanpa shut down, literally cma tutup , terus berangkat ke kelas. Sambil awkward gitu aku ke tempat duduk ku, terus buka laptop. Kalo gak salah track pad nya juga kenapa gitu, dan mouse ku lagi di tas. Akhirnya laptop nya aku bawa ke depan kelas terus aku lupa matiin nya gimana.
I guess I rick rolled my entire class while flying through space :p sampe mati pun aku nggak akan lupa peristiwa memalukan ini XD dan hebatnya, kenapa lagu nya harus meme song awkowaokawok. Aku nonton Joshimuz udah cukup lama, dan juga udah sub selama bulan? Pastinya aku gak bisa jelasin juga ke orang yang gak ngerti apa-apa, aku bahkan gak tau harus mulai dari mana jelasinnya. Joshimuz juga punya YouTube Channel yang isinya compilation dia sepanjang livestream.
Di hidup S2 ku sih, agak bervariasi peran nya nonton Joshimuz wkwk biasa sambil makan malem sambil nonton Joshimuz. Kalo lagi kosong juga nonton. Kalo lagi gak kosong, biasanya aku anggep jadi podcast aja, jadi Cuma denger suaranya. Selain dengerin Joshimuz sebagai podcast, aku juga dengerin VTuber sebagai podcast. Jujur, jarang banget aku nonton VTuber. Yang aku maksud tuh misal, oh Fubuki lagi live, trus aku klik, dan aku duduk ngeliat Fubuki sampe livestream nya habis.
Hampir gak pernah ngelakuin itu. Kalian gak tau VTuber itu apa? Instead of pake muka kalian, bayangin kalian punya avatar yang replace keberadaan kalian di YouTube. Sebenernya udah cukup common dari dulu sih. Misal, kayak GradeAUnderA, Theodd1sout, dan beberapa channel lain yang dirinya direpresentasikan dalam avatar.
Mostly channel animasi sih… Nah, tapi yang bikin ini jadi unique adalah pake motion track buat gerakin avatar yang dibikin di biasanya pake Live2D. Ada chara yang 3D juga sih, tapi gak semua punya ini.
Oh, dan mereka banyak dari Jepang juga. Jadi basically ya… anime girls playing games while talking to you. How wonderful. Kalo mau yang lebih advance, silahkan baca VTuber Rewind Soalnya dalam 1 tahun itu, perubahan di dunia VTuber cukup drastis.
Pastinya aku senang kalo dia bisa ngelakuin apa yang dia emang bener-bener mau, bukan yang viewer nya mau. Tapi… kalo aku lagi nulis paper dan background nya cewe teriak-teriak bikin telinga sakit… no… Terus kalo cewe normal tapi lagi main game horror? Yang pertama kali bikin aku dengerin VTuber sambil nulis paper itu adalah di awal, waktu Shirakami Fubuki lagi live Minecraft Skyblock. Nah, sepanjang live itu, dia Cuma nonton jamur tumbuh… yep, duduk, dengan suara halus nya, ngobrol sama viewer yang masih dikit, nonton jamur.
Sekarang, VTuber udah gede banget. Misal Fubuki main UNO sama temen-temennya aja, itu udah gak bisa buat dengerin sambil nulis paper. Di awal , aku bisa bilang full aku dengerin nya Ars Almal, dari Nijisanji. Ars suaranya lucu, rasanya kayak constantly lagi kumur-kumur.
This might sound like an insult, but I love her voice so much. Tapi terakhir aku buka live nya Ars, dia ada teriak keras banget, kayak anak kecil yang throw tantrum gitu.
Maaf Ars :c. Oh selain itu, dia itu juga gamer berat. Dulu, alesan lain aku suka nonton Ars itu karena dia sekali live durasinya jam. Jadi dari perspektif ku, aku nggak perlu buka YouTube lagi, buat cari VTuber lain yang lagi live, apakah cocok apa nggak.
Nah… beberapa hari lalu dari aku nulis ini, Ars ada live main APEX Legend selama 24 jam… Setelah 8 jam aja, dia udah nggak ada suara nya… Yang kedengaran Cuma tembak-tembakan. Again, not good for writing paper… Kecuali kalian biasa nulis paper sambil ditonton Kim Jong Un di sebelah kalian dan ada keluarga kalian yang lagi ditodong di belakang kalian. Dengan alasan yang sama, aku nggak suka nonton Coco.
Stop asking me to watch AsaCoco. Lounge Bossa - By Steve Oxen. Fancy Date - By Steve Oxen. First Touch - By Steve Oxen. Champagne at Sunset - By Steve Oxen. Move Together - By David Renda. Unseen Affection. The Two Of Us. Support Contact Policy Donate. Auto Next. Download Started - To use the music, please read the policy page if you haven't already. If you are making money and using the music commercially, please Donate.
Thank you!
0コメント